Generasi milenial sangat akrab dan terbiasa dengan komunikasi berbasis teknologi digital yakni suatu bentuk transformasi teknologi yang dihasilkan dalam revolusi industri 4.0. Suatu revolusi dengan sistem cyber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama satu sama lain serta antar manusia secara bersamaan serta tanpa batas. Keadaan ini mengkondisikan generasi yang selalu dinamis, inovatif, serba cepat, dan mudah dalam merespon era revolusi industri 4.0. Era ini menuntut penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat kuat untuk digunakan dalam proses bisnis atau kewirausahaan yang berbasis digital, sehingga dihasilkan produk atau outcomes yang efisien, berkualitas baik, dan tinggi. Dengan kata lain, pertarungan bisnis sekarang dan masa mendatang penuh misteri, sangat ketat, serta sulit diprediksi, sehingga generasi milenial secara tidak sadar akan berpikir serba kritis, cepat, instan, dan inovatif. Untuk dapat menguasai ini semua, diperlukan kemampuan kognitif matematika dan ilmu komputer yang mumpuni sehingga dapat menguasai dunia maya serta dapat berkerja secara virtual (tanpa batas waktu dan tempat), pada akhirnya akan menghasilkan wirausahawan yang berkarakter teknopreneurship yakni wirausahawan yang percaya diri; berorientasikan tugas dan hasil; pengambil resiko yang handal; berkepemimpinan; inovatif dan berkreasi tinggi; jujur dan tekun; serta berorientasi ke masa depan. Bagaimana mengukur karakter-karakter tersebut? diperlukan teknik penghitungan statistika yaitu Psikometrika.
Demikian pula halnya bagi mahasiswa calon guru maupun para guru serta dosen agar dapat memanfaatkan teknologi dalam revolusi industri 4.0 yang berkembang saat ini. Semakin maraknya layanan belajar jarak jauh maupun pembelajaran daring menuntut para guru matematika untuk dapat menguasai ilmu matematika sekaligus metode pembelajaran yang terkini berbasis teknologi. Begitu besar peran teknologi dalam pembelajaran matematika, diantaranya sebagai alat bantu perhitungan, memberikan berbagai representasi dan visualisasi konsep, serta sebagai alat bantu agar seluruh siswa dapat mengakses pembelajaran matematika di manapun mereka berada. Dengan demikian perlu kiranya mahasiswa maupun guru dan dosen memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai perkembangan teknologi dan kaitannya dengan pembelajaran matematika yang inovatif dan kreatif.
Umumnya orang hanya tahu bahwa matematika dipelajari sekadar untuk melakukan perhitungan. Saat ini, alat hitung sudah tersedia di mana-mana. Telepon seluler sudah dilengkapi program untuk menghitung dan juga kita bisa memanfaatkan situs-situs yang menyediakan program canggih untuk perhitungan yang rumit sekalipun. Oleh karena itulah, mungkin di Kurikulum 2013 pelajaran Matematika di SD dihapuskan dan dilebur menjadi pelajaran yang disebut ”Tematik”. Matematika hanya terlihat sebagai bagian dari pelajaran untuk mempersiapkan siswa dapat menghitung. Di buku yang diterbitkan pemerintah, tampak sekali pelajaran Matematika muncul sebagai potongan agar siswa dapat menghitung. Di tengah perkembangan teknologi informasi dewasa ini, di mana hadir apa yang disebut dengan MOOCs atau a massive open online courses. Tentunya ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan, terutama bagi scientist-mathematician, bagaimana agar ilmu matematika itu bisa dimanfaatkan secara cepat dan tepat. “Ini tentunya sangat penting dan bermanfaat, seperti mathematic-competation, information-system dan mathematic-education”.
Umumnya orang hanya tahu bahwa matematika dipelajari sekadar untuk melakukan perhitungan. Saat ini, alat hitung sudah tersedia di mana-mana. Telepon seluler sudah dilengkapi program untuk menghitung dan juga kita bisa memanfaatkan situs-situs yang menyediakan program canggih untuk perhitungan yang rumit sekalipun. Oleh karena itulah, mungkin di Kurikulum 2013 pelajaran Matematika di SD dihapuskan dan dilebur menjadi pelajaran yang disebut ”Tematik”. Matematika hanya terlihat sebagai bagian dari pelajaran untuk mempersiapkan siswa dapat menghitung. Di buku yang diterbitkan pemerintah, tampak sekali pelajaran Matematika muncul sebagai potongan agar siswa dapat menghitung. Di tengah perkembangan teknologi informasi dewasa ini, di mana hadir apa yang disebut dengan MOOCs atau a massive open online courses. Tentunya ini menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan, terutama bagi scientist-mathematician, bagaimana agar ilmu matematika itu bisa dimanfaatkan secara cepat dan tepat. “Ini tentunya sangat penting dan bermanfaat, seperti mathematic-competation, information-system dan mathematic-education”.
Massive Open Online Courses (MOOCs) adalah sistem pembelajaran berupa kursus online secara besar-besaran dan terbuka dengan tujuan untuk memungkinkan partisipasi tak terbatas dan dapat diakses melalui web. Selain menyediakan materi kursus tradisional seperti video, pembacaan dan pembahasan masalah, MOOCs juga menyediakan forum pengguna interaktif yang membantu dalam membangun komunitas untuk mahasiswa, dosen, dan asisten pengajar (TA). MOOCs merupakan perkembangan terbaru dalam hal pendidikan jarak jauh (e-Learning).
Menjadi guru profesional mempunyai tanggungjawab yang tidak ringan. Terlebih sekarang ini, kita berada pada era revolusi industry 4.0, sehingga guru dituntut untuk menguasai teknologi dan menggunakannya di dalam proses pembelajaran. Pada era revolusi industry 4.0 ini, teknologi sangat besar pengaruhnya di segala aspek kehidupan. Contoh kecil saja, salah satu kemajuan teknologi adalah telepon selular yang sudah dimodifikasi dengan berbagai macam aplikasi. Aplikasi tersebut dapat dengan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Pembelajaran abad 21 yang dituntut di era revolusi industry 4.0 akan terlaksana dengan adanya teknologi. Pembelajaran tidak lagi secara teacher centred, tetapi sudah mulai mengacu kepada student centred. Peserta didik dapat mengakses segala materi pelajaran dari internet. Peserta didik yang menggunakan internet untuk hal-hal yang positif, akan mencari informasi tentang materi pelajaran sebanyak-banyaknya. Jika guru tidak menguasai teknologi, maka guru akan jauh tertinggal dengan peserta didik. Oleh karena itu, diharapkan guru di era revolusi industry 4.0 sudah piawai menggunakan teknologi di dalam proses pembelajaran. Berbagai gambar, animasi, video pembelajaran bahkan buku elekktronik pun dapat diakses dengan mudah dan dijadikan sebagai bahan pembelajaran di kelas.
Tuntutan zaman menjadikan guru harus mengubah mindset tentang hasil pembelajaran. Guru juga dituntut agar dapat mencapai tujuan pembelajaran abad 21 yang dikenal dengan 4C yaitu critical thinking, creative thinking, collaboration dan communicative. Empat kemampuan pembelajaran abad 21; Pertama, Critical Thinking (Berpikir Kritis). Peserta didik dapat memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit dan memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri dengan menyusun, mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah. Kedua, Creativity Thinking (Berpikir kreatif). Peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Ketiga, Collaboration (kerja sama). Peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Keempat, Communication (Komunikasi). Peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah yang diberikan oleh pendidik.
9 Comments
Dengan belajar matematika di era revolusi 4.0, diharapkan siswa lebih cerdas menanggapinya.
ReplyDeletetermasuk fasilitas yang mendukungnya
ReplyDeleteKeren sekali bu..
ReplyDeletemasih pemula neh bu feira
Deletetopiknya sangat menarik
ReplyDeletemakasih ibu tp artikel sy masih butuh saran dan perbaikan
DeleteBelajar mudahnya ga nampak
ReplyDeletemakasih banyak bapak sarannya...lain waktu saya perbaiki lg artikelnya
Deletedari tiga anakku...y terlihat mahir matematikanya y bungsu, smg stefani bisa kaya b fifi, master matematika, aamiin. Trims postingannya...bikin cerah!
ReplyDelete